Puisi

PUISI

A.    Pengertian

1.   Slamet Muljana

2.   James Reeves

3.   Coleridge

4.   Clive Sanson

5.   Herbert  Spencer

6.   Samuel Johnson

7.   P.B. Shelley

8.   Thomas Carlyle

B.    Ciri-ciri

1.   Pemadatan segala unsur kekuatan bahasa

2.   Penyusunannya diatur sebaik-baiknya

3.   Berisi ungkapan pikiran dan perasaan

4.   Bahasanya (umumnya) konotatif

5.   Dibentuk oleh unsur fisik dan unsur batin

C.    Unsur- unsur

1.   Unsur Fisik

a. Diksi

b. Majas

c. Rima/ Irama

d. Tipografi

2.   Unsur Batin

a. Makna dan tema

b. Perasaan (feeling)

c. Nada dan Suasana

d. Amanat

D.    Puisi Lama

1.   Mantera

2.   Bidal

3.   Pantun kilat/ Karmina

4.   Pantun

a.   Pantun Anak-anak

1)   Pantun suka cita

2)   Pantun duka cita

b.   Pantun Orang Muda

1)   Pantun dagang (nasib)

2)   Pantun muda

a)    Pantun perkenalan

b)    Pantun cinta berahi

c)     Pantun perceraian

d)    Pantun beriba hati

c.   Pantun Orang Tua

1)    Pantun nasihat

2)    Pantun agama

3)    Pantun adat

5.   Pantun berkait/ Pantun Rantai

6.   Talibun

7.   Seloka

8.   Gurindam

9.   Bentuk Puisi Lama yang lain

a.   Masnawi

b.   Ruba’i

c.   Kit’ah

d.   Gazal

e.   Nazam

E.     Puisi Baru

1.   Distikhsan

2.   Terzina

3.   Kuatren

4.   Kuint

5.   Sektet

6.   Septima

7.   Oktaf/ Stanza

8.   Soneta atau Sonet

9.   Puisi bebas

F.     Jenis Karya Puisi

1.   Puisi Transparan

2.   Puisi Prismatis

3.   Puisi Kontemporer

4.   Puisi Mbeling

G.    Berdasarkan Isi Puisi

1.   Romance

2.   Elegi

3.   Ode

4.   Himne

5.   Epigram

6.   Satire

7.   Balada

H.    Pemahaman Puisi

1.   Mengubah larik puisi

2.   Pertalian makna pada larik

I.     Macam-macam Makna

1.     Makna Lugas

2.     Makna Kias

3.     Makna Lambang

4.     Makna Utuh

a.     Enjambemen

b.     Interpolasi

c.     Kelompok Kata

d.     Makna Citraan

 

A.   Nilailah pembacaan puisi teman-temanmu dengan kriteria: lafal, intonasi, penghayatan, mimik/gerak, dan ekspresi! Nilai terendah 10, nilai tertinggi 20.

No	Nama	Lafal	Intonasi	Penghayatan	Mimik/gerak	Ekspresi	Jumlah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.

B.   Tuliskanlah tanggapanmu secara objektif berdasarkan pengamatanmu terhadap pembacaan puisi teman-temanmu.

“TETAP BERUSAHA HINGGA LELAH DAN RESAH MENYERAH KEPADA KITA!

Kiat  cerdas membaca puisi:

Jenis-jenis tekanan yang harus diperhatikan dalam membaca puisi:

a.   Tekanan dinamik, ialah tekanan keras pada kata-kata terpenting dalam larik puisi.

b.   Tekanan nada, yaitu perasaan gembira, marah, keheranan dengan menaikkan suara; dan perasaan sedihdengan menurunkan suara.

c.   Tekanan tempo, yaitu lambat cepatnya pengucapan sukukata atau kalimat.

d.   Jangan menaikkan suara dan langsung menurunkannya, lakukan secara bertahap!

Faktor-faktor seperti mimik, gerak-gerik, dan kelancaran pengucapan,serta sikap tenang dan wajar juga harus diperhatikan. Hal ituakan memberikan kesan kepada penonton bahwa pembaca puisi menguasai atau menghayati puisi yang dibacakannya.

A.    Nilailah pembacaan pantun teman-temanmu dengan kriteria: lafal, intonasi, dan ekspresi! Nilai terendah 50, nilai tertinggi 100, dengan interval 5.

No	Nama	Lafal	Intonasi	Ekspresi	Jumlah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.

B.    Tuliskanlah tanggapanmu secara objektif berdasarkan pengamatanmu terhadap pembacaan pantun teman-temanmu.

“SELAMAT BERUSAHA! KITA PASTI BISA, YAKINLAH!

A.   Nilailah pembacaan puisi karya teman-temanmu dengan kriteria: lafal, intonasi, penghayatan, mimik/gerak, dan ekspresi! Nilai terendah 10, nilai tertinggi 20.

No		Nama	Lafal	Intonasi	Penghayatan	Mimik/gerak		Ekspresi	Jumlah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.

C.   Tuliskanlah tanggapanmu secara objektif berdasarkan pengamatanmu terhadap pembacaan puisi karya teman-temanmu.

Kiat cerdas untuk menulis puisi dengan baik:

a.     Percaya dirilah bahwa kita dapat menulis puisi. Semakin banyak berlatih, pasti puisi kita akan semakin baik kualitasnya.

b.     Rajinlah menyimak puisi karya penyair terkenal.

c.     Asahlah kepekaanmu terhadap dunia sekitar dan perasaan diri sendiri.

d.     Tulislah puisi dengan kejujuran hati karena sejatinya menulis puisi adalah mencurahkan perasaan penyair terhadap tema tertentu.

“Kita bisa bila kita terus mencoba”

“Lancar kaji karna diulang/ alah bisa karena biasa”

Pantun adalah salah satu bentuk karya sastra lama yang terdiriatas empat bait (kuplet). Setiap bait terdiri atas emapat barisyang bersajak (a-b-a-b), tiap baris umumnya terdiriatas empat kata, baris petama danbaris kedua merupakan tumpuan (sampiran) sedangkan baris ketiga dan keempat merupakan isi.

Agar mudah dalam membuat pantun, tentukan dulu isinya baru buatkan sampirannya.

Contoh pantun:

a.  Sikap luwak laku sonohong Gelana ikan bersampir duri Bercakap banyak biasa berbohong Lama-lama akhirnya mencuri	b.  Singkarak kotanya tinggi Asampauh dari seberang Awan berarak ditangisi Badan jauh di rantau orang
c.   Gunung daik timang-timang Tempat kera bermain tali Budi baik tolong kenang Budi jahat buang sekali	d.  Padang panjang dilingkar bukit Bukit dilingkung buah pala Kasih sayang bukan sedikit Sebanyak rambut di kepala
e.  Burung nuri burung dara Terbang sisi taman kayangan Cobalah cari wahai saudara Makin diisi makin ringan	f.   Kemumu di dalam semak Jatuh melayang selaranya Meski ilmu setinggi tegak Tidak sembahyang apa gunanya

Contoh pusi baru

R. Asmas Iman Hadimanto S.M

Wajah-wajah

Tengadah menatap bulan lengah

Tertunduk lemah jauh lebih lemah

Malam yang pucat

Menelurkan angin yang datang

Dari ujung jauh berlomba dengan derita yang menghimpit

Berlarian menuju wajah-wajah

Tak berdaya lelah berkutat

Salahkah bila sudah terlalu capai

Mengalah untuk sejenak

Mesti  itu berarti mati

Salahkah bila in wajah kembali tak memiliki senyum

-bahkan airmata pun enggan menetes

Mungkin karena telah terlalu lelah

Wajah-wajah

Tengadah menatap bulan matahari yang pongah

Lalu tertunduk lemah jauh lebih lemah

Wajah-wajah berpaling dan aku terkejut

Wajah-wajah polos!

Tak ada mata, hidung, dan bibirnya

Wajah-wajah?

Serupa saja?